Updating Results

EY Indonesia

  • 1,000 - 50,000 employees

Shafira Mufida Khanza Maulana

"Buat kamu yang ingin bekerja sebagai Auditor, kamu harus eksplor lagi apakah jadi auditor itu memang pekerjaan yang mau kamu lakukan. Kamu harus punya self-awareness tentang hal ini."

Perkenalkan dirimu dan latar belakangmu 

Halo semuanya! Perkenalkan aku Shafira Mufida Khaza Maulana dan biasa dipanggil Fira. Aku lulusan Akuntansi angkatan 2018 dari Universitas Indonesia. Saat ini, aku bekerja sebagai Assurance Associate di EY Indonesia. 

Bagaimana proses seleksi yang untuk posisi Assurance Associate di EY Indonesia?

Sebelum jadi Assurance Associate, kebetulan aku sempat intern dulu di EY sebagai Audit Intern selama 3 bulan. 

Proses seleksi saat aku melamar internship sendiri dimulai dari aku apply melalui link yang disediakan di informasi lowongan. Kemudian, aku diundang untuk interview. Interview tersebut berupa group interview, jadi aku diwawancarai bersama dengan kandidat lainnya. Setelah proses interview, aku kemudian lolos ke tahap focus group discussion atau FGD. Selama FGD, aku dan kandidat lainnya mendiskusikan salah satu topik yang berkaitan dengan posisi yang kita lamar. 

Focus group discussion jadi tahapan akhir dari proses seleksi internship yang aku jalani untuk posisi Audit Intern di EY Indonesia. Setelah proses FGD, aku pun dikabari bahwa aku lolos jadi Audit Intern di EY Indonesia. 

Nah, untuk proses seleksi dari Audit Intern ke Assurance Associate, aku melalui 3 tahapan. Setelah aku ditawari posisi fulltime, aku menjalani proses seleksi berupa psikotes, focus group discussion atau FGD, dan interview. Proses seleksi ini dilakukan oleh pihak ketiga, jadi EY Indonesia memang hanya fokus untuk monitoring kandidat.

Apa pertimbanganmu memilih berkarir sebagai Assurance Associate di EY Indonesia?

Aku gak menampik kalau bekerja di big 4 itu jadi salah satu impianku, terlebih sebagai seorang lulusan Akuntansi. Tapi, kalau bicara soal pertimbangan. Pertimbanganku yang paling utama adalah aku mau berkarir di bidang yang memang relate dengan jurusanku selama kuliah. Aku mau mencoba mengaplikasikan ilmu yang aku terima semasa kuliah di dunia profesional. 

Jadi, ketika aku pun diberi kesempatan untuk bekerja di bidang yang masih relate dan terlebih lagi di big 4. Aku merasa bisa berkembang di EY Indonesia, apalagi ketemu dengan orang-orang yang punya pengetahuan yang lebih banyak, self-motivated, dan pekerja keras.

Apa saja perbedaan yang kamu rasakan ketika proses transisi dari Audit Intern ke Assurance Associate di EY Indonesia?

Hal yang paling berbeda ketika aku transisi ke posisi fulltime sebagai Assurance Associate, tentunya adalah tanggung jawab yang aku dapatkan. Karena bisa dibilang, tanggung jawabku selama intern itu nggak begitu signifikan dibanding ketika aku bekerja fulltime sebagai Assurance Associate. 

Apakah jobdesk-ku berbeda ketika aku transisi ke posisi fulltime? Sebenarnya nggak begitu berbeda. Tugasku masih di area mengaudit klien atau suatu perusahaan. Perbedaannya hanya ada di segi tanggung jawab aja. Selama internship, aku hanya bertugas untuk membantu Senior Auditor dan Senior Manager. 

Berbeda dengan ketika aku menjadi Assurance Assocate, aku diberikan tanggung jawab yang memang benar-benar jadi tugasku secara penuh. Misalnya dalam pengerjaan prosedur atau proses audit. 

Apa saja tugas utama dan lingkup kerja mu sebagai Assurance Associate di EY Indonesia?

Sebagai Assurance Associate, aku diberi tugas untuk mengaudit klien yang berasal dari bidang FSO atau Financial Service Industry. Misalnya, bank, multifinance, insurance, dan lembaga keuangan lainnya. 

Tugasku adalah mengaudit financial statement dari perusahaan klien. Misalnya mengaudit selama masa interim atau jangka waktu pertengahan tahun atau kuarter keempat. Selain itu, ada juga ERM audit dalam satu tahun buku. 

Proses audit financial statement ini juga cukup panjang. Mulai dari audit planning, test of control, test of detail, dan lainnya. Proses audit yang aku lakukan bertujuan untuk mendapatkan opini audit. 

Menurutmu, apa saja skill yang dibutuhkan sebagai  Assurance Associate di EY Indonesia?

Menurutku, hard skill yang diperlukan banget untuk posisi ini adalah kemampuan mengoperasikan Microsoft Excel. 

Sementara untuk soft skill, kita perlu jadi digital-savvy dan kemampuan buat menggali informasi dari klien. Informasi yang didapatkan itu bisa jadi material assurance dalam proses auditing nantinya. Karena sebagai Assurance Associate aku bakal menghasilkan opini audit yang dipublikasikan, jadi aku punya tanggung jawab atas hasil opini audit tersebut. Baik kepada pemegang saham perusahaan klien ataupun kepada publik, terutama jika perusahaannya berbentuk Tbk..

Selain itu, sebagai Assurance Associate juga harus bisa berpikir kritis dan analitis. Posisi ini pun perlu banget punya sikap professional skepticisme.  Alasannya adalah selama proses pencarian data dan informasi untuk proses audit, seorang Assurance Associate perlu memastikan kepastian dan kebenaran dari informasi yang kita dapatkan. Jadi, kita nggak bisa menerima begitu saja informasi yang kita dapatkan dari klien. 

Soft skill terakhir yang menurutku diperlukan adalah komunikasi dan teamwork. Teamwork dibutuhkan karena kita perlu punya sense of belonging ketika bekerja bersama anggota tim lainnya. Apalagi seorang auditor memang bekerja secara tim, bukan secara individu.

Sementara komunikasi sangat dibutuhkan ketika kita berhubungan dengan klien, partner, dan lainnya. Karena, seorang auditor bukan hanya bekerja di belakang meja. Tapi, auditor juga berhubungan dengan berbagai macam pihak. Mulai dari anggota tim, klien, dan bahkan regulator seperti OJK atau badan lain yang terkait. 

Gaji dan Benefit Assurance Associate di EY Indonesia?

Gaji yang aku terima sebagai Assurance Associate di EY Indonesia adalah paling tinggi sekitar 9 juta tiap bulannya. Gaji tersebut belum termasuk benefit lain yang aku dapatkan. Misalnya, asuransi kesehatan, BPJS, dan jaminan hari tua.

Bagaimana jenjang karir sebagai Assurance Associate di EY Indonesia?

Jenjang karir di perusahaan big 4 itu memang udah ada jalurnya. Pertama, kita masuk sebagai associate. Setelah 2 tahun pertama menjadi associate, kita bisa naik sebagai Senior Associate. Posisi senior sendiri punya beberapa tingkatan sampai ke posisi partner. 

Cara untuk bisa dipromosiin ke jenjang karir yang lebih tinggi, tentunya kita perlu menunjukkan performa kerja yang bagus. 

Saran untuk para Fresh Grad/Mahasiswa yang ingin apply sebagai Assurance Associate di EY Indonesia

Saranku ini khusus untuk yang tertarik sebagai Auditor. 

Pertama, tentunya kamu harus punya background pendidikan sebagai mahasiswa ataupun lulusan akuntansi. 

Kedua, kamu perlu eksplor lagi apakah jadi auditor itu memang pekerjaan yang mau kamu lakukan. Kamu harus punya self-awareness tentang hal ini.

Ketiga, kalau kamu memang udah nentuin pengen jadi Auditor. Kamu harus sering belajar. Belajar di sini bukan hanya baca-baca buku. Tapi, kamu juga bisa belajar lewat berita-berita yang berhubungan dengan industri ini. Misalnya kaya berita ekonomi dan lainnya, karena itu pasti berguna banget untukmu.

Keempat, kamu harus cari tahu tentang gimana mengasah pemikiran analitis dan kritismu. Karena, seorang Auditor itu punya tanggung jawab yang besar berupa pembuatan opini yang bisa dipercaya publik. Selain itu, kamu juga perlu punya professional skepticism. Selama mengolah data, kita perlu punya sikap skeptis sehingga hasil opini kita nggak bakal sembarangan dan bisa dipercaya publik.

Kelima, kamu harus selalu up to date. Terutama perihal pedoman auditing. Apalagi pedoman audit itu bakal selalu ganti dan bakal selalu diperbaharui. Jadi, kamu harus selalu up to date dengan ini. 

Keenam, kamu perlu asah beberapa skill yang diperlukan. Misalnya interpersonal skill, communication skill, dan Microsoft Office (teruma Excel).